Narit maja adalah peribahasa atau tutur kata yang sering diucapkan secara turun temurun untuk menggambarkan, menerangkan atau mengomentari sesuatu dalam komunitas adat masyarakat Aceh. Narit maja / hadih maja biasanya mengandung nasihat yang disampaikan secara kiasan.
“MENYO NARIT KA TAKEULUA, DAK TAPEUGUDA HAN TROH LE TALET”
Narit Maja ini bertujuan untuk mengingatkan agar tidak asal bicara/mengeluarkan pendapat. Sebelum ucapan keluar melalui mulut, sebaiknya berfikir dahulu apakah ucapan tersebut menyinggung, menyakiti, atau melukai hati orang lain, karena setiap ucapan jika sudah melukai hati, meskipun meminta maaf, luka akibat ucapan tetap meninggalkan parut, seperti paku yang ditancap ke dinding walupun dicabut tetap menyisakan lobang.
Sangat banyak narit maja yang mengingatkan agar berhati-hati dalam berucap, menjaga perasaan lawan bicara, dan menggunakan tutur kata dengan baik dan santun.
